Nama:
Asrul Sani
Lahir:
Rao, Pasaman, 10 Juni 1927
Meninggal:
Jakarta, 11 Januari 2004, Pukul 22.15 WIB
Istri:
(1) Siti Nurani dan (2) Mutiara Sarumpaet
Anak:
Tiga putra, tiga putri, enam cucu
Ayah:
Sultan Marah Sani Syair Alamsyah, gelar Yang Dipertuan Rao Mapattunggal Mapatcancang
Pendidikan:
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Indonesia (IPB)
Dramaturgi dan sinematografi di University of Southern California, Amerika Serikat tahun 1955-1957
Sekolah Seni Drama di Negeri Belanda tahun 1951-1952
SLTP hingga SLTA di Jakarta
SD di Rao, Sumatera Barat
Karir Politik:
Anggota DPR GR 1966-1971 mewakili Partai Nahdhatul Ulama
Anggota DPR RI 1972-1982 mewakili PPP
Pendiri :
“Gelanggang Seniman Merdeka”
Akademi Teater Nasional Indonesia (ATNI)
Kegiatan Pergerakan:
Lasjkaer Rakjat Djakarta, Tentara Pelajar di Bogor
Kegiatan Penerbitan:
Menerbitkan “Suara Bogor”, redaktur majalah kebudayaan “Gema Suasana”, anggota redaksi “Gelanggang”, ruang kebudayaan Majalah” Siasat”, dan wartawan Majalah “Zenith”
Konsep Kebudayaan:
“Surat Kepercayaan Gelanggang”
Penghargaan:
Tokoh Angkatan 45
Bintang Mahaputra Utama, tahun 2000
Enam buah Piala Citra pada Festifal Film Indonesia (FFI)
Film Terbaik pada Festival Film Asia tahun 1970
Karya Puisi:
“Tiga Menguak Takdir” bersama Chairil Anwar dan Rivai Apin, “Surat dari Ibu”, “Anak Laut”, 19 buah puisi dan lima buah cerpen sebelum penerbitan antologi “Tiga Menguak Takdir” tahun 1950, lalu sesudahnya tujuh buah puisi, enam buah cerpen, enam terjemahan puisi, tiga terjemahan drama, dan puisi-puisi lain yang dimuat antara lain di yang dimuat di majalah “Siasat”, “Mimbar Indonesia”, dan “Zenith”.
Karya Film:
“Titian Serambut Dibelah Tudjuh”, “Apa yang Kau Cari Palupi” “Monumen”, “Kejarlah Daku Kau Kutangkap”, “Naga Bonar”,. “Pagar Kawat Berduri”, “Salah Asuhan”, “Para Perintis Kemerdekaan”, “Kemelut Hidup”
Alamat Rumah:
Kompleks Warga Indah, Jalan Attahiriyah No. 4E, Pejaten, Kalibata, Jakarta Selatan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment