Anak-anak
Anak-anak mencari dirinya siapa, ketika bermain dengan temannya.
Mereka hanya ingin senang ketika harinya dilalui bersama,
hanya ingin sedih ketika sepatutnya mereka bersedih,
hanya ingin temannya ikut melalui kebersamaan tanpa harus tahu apa yang sepatutnya dirasakan,
hanya ingin merasakan warna yang mereka suka tanpa harus tahu apa dan bagaimana.
Orang dewasa menemukan jati diri,
terlalu banyak makan asam garam yang asin, manis, pahit atau mungkin malah getir,
terlalu banyak merasakan sedih ketika mereka menemukan penghalang di depan mereka,
terlalu banyak bersenag ketika mereka merasakan riuhnya keberuntungan,
terlalu banyak congkak ketika mereka bersama yang lain dan hanya merasa sebagai individu,
terlalu banyak bermain dan mengerti setiap makna warna yang mereka sendiri tahu apa dan bagaimananya.
Jika terlintas dalam pikir.
Kesederhanaan.
Hanya sebatas itu, dan mungkin akan menjadi hak yang nikmat untuk dirasakan,
tanpa harus tahu rasa asin, manis, pahit atau mungkin getir yang berlebih mereka rasakan.
Mungkinkah dia, dia, dan mereka mengenaliku seperti layaknya aku yang dulu.
Ketika aku menangis saat layang-layang putus di tangan,
saat melihat awan dan di beraki burung lalu tertawa tanpa dendam.
Klise memang,
karena hanya sebatas kesederhanaan yang telah lama hilang tak dapat dirasakan lagi.
Ketika aku menangis diperaduan mencari yang lain saat aku terpaksa meninggalkan mereka.
Nilaiku tak lagi lebih berarti lagi seperti dulu.
Jingga, biru, merah, dan kelabunya pun tak berarti lagi seperti dulu.
Dan hanya sembilu yang coba ditancapkan dalam-dalam di hati,
serta meringis karena menahan sayat tanpa darah.
Hanya limbah yang dicampurkan dalam adukan mantra yang didapat dari entah.
Tak lagi murni,
Luadakalakalaka
Brehechakabachakaba
Tresehanahanabiri
Burrrrrrr……
Semua hanya akan kagum dalam satu hal yang pernah mereka rasakan,
saat menjadi Sarmin yang dulu, Husni yang dulu, Tabah yang dulu, Satrio yang dulu, Dimas yang dulu, sampai aku yang dulu,
yang dulu saat anak-anak.
Sekre SALAM Purwokerto, 1 September 2007
BAYU MURDIYANTO
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment