Tunggu
Sekali lagi bicara menunggu, bukan merenung, sampai akhirnya bosan dan mulai lunglai.
Bicara soal lelah dan malam yang dingin memang akan membosankan, karena tidak menjadi topik menarik untuk diperbincangkan.
Seperti perdu mati, hal tersebut akan hanya menjadi bulan-bulanan yang singkat, bukan hal yang asik ataupun menarik.
Sekali aku pernah menjadi bagian dari menunggu yang amat sangat menjenuhkan, karena aku tidak pernah tahu apa yang sebenarnya harus ditunggu.
Penjelasannya adalah kebingungan mencari sesuatu yang mungkin saja terselip dalam-dalam pada tubuhku.
Seperti pikiran
Hanya propaganda
Sedikit pro dan kontra
Sebuah pasir diri
Seperti air
Mengalir
Menjalar
Mencari tempat
Menjadi tempat
Berisik
Gemericik
Mungkin goresan ini sedikit menindih dari seorang penggores
Tapi hanya coba aku rasa dan aku lanjutkan
Dengan pikiranku
Dengan hati
Pakai kepala
Isi kepala
Isi hati
Organ tubuh
Kepala
Dada
Tangan
Mata
Telinga
Dan sedikit kuku-kuku untuk menjadi lengkap.
Kutulis setelah baru saja aku mengalami hal yang menjenuhkan
Sekre SALAM Purwokerto, 28 Agustus 2007
BAYU MURDIYANTO
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment